THE FATE OF THE FURIOUS MOVIE REVIEW

THE FATE OF THE FURIOUS MOVIE REVIEW

Ketika Dom (Terpaksa) Berkhianat

“All this messed is becaused of you…”
-Dominic Toretto-

Dulu, sekitar tahun 2011 ketika saya selesai menonton Fast Five, tepatnya setelah Toretto mengumpulkan tim dan berhasil menyelesaikan misi, bertemu musuh baru, tantangan baru, kawan (baca: anggota keluarga) baru, berlanjut pula pada Furious 6 (2013), pernah terbesit satu pikiran yang sebetulnya sekelebat, “selama ini, musuhlah yang selalu membawa keluarga Toretto ke banyak masalah dan mereka selalu bisa mengatasinya. Apa jadinya kalau Toretto lah yang membawa masalah ke keluarganya sendiri dan seluruh anggota keluarganya harus melawannya?”. Dari pikiran asal lalu itu, saya cukup kaget ketika dalam serinya yang ke 8, film ini menjawab pikiran liar saya itu.

Ya, seperti yang sudah bisa dilihat secara gambaran besar dalam trailernya, Dom berkhianat kepada keluarganya. Dan itu adalah isu sentral juga pemantik aksi yang akan dibahas sepanjang film.

Pilihan yang Sulit

Film ini dibuka dengan asik yang bersetting lokasi di Kuba, masih pada masa-masa bulan madu antara Dom (Vin Diesel) dan Letty (Michelle Rodriguez). Seperti biasa, meski sebentar, balapan sebagai ciri khas utama yang melekat pada franchise Fast and Furious ini tidak hilang. Kali ini ia ditantang taruhan mobil dengan pembalap lokal tercepat di Kuba. Kita tentu tahu siapa pemenangnya.


Race in Cuba
Masalah muncul ketika ia pertama kali bertemu dengan Chiper (Charlize Theron) perempuan anggota sekelompok hacker yang nantinya akan menjadi musuh utama, sekaligus orang yang paling bertanggung jawab atas membelotnya Dom kepada keluarganya. Kita bisa mundur sejenak melihat musuh-musuh sebelumnya, dari mulai kartel narkoba, pejabat korup, adik-kakak  mantan tentara spesialis Negara. Rata-rata dari mereka tentu sangat kuat dan memiliki rencana yang sama besar jahatnya, namun kali ini levelnya berbeda. Musuh utamanya bukan saja memiliki rencana yang sangat matang tetapi juga disebut oleh Mr. Nobody (Kurt Rusell) sebagai High Tech Terrorist dengan kapasitas kemampuan computer hacking melebihi Ramsey (Nathalie Emmanuel) yang pernah menciptakan produk teknologi God’s Eye pada film sebelumnya. Musuh yang jelas sangat terlatih dalam bidang teknologi.

Pertemuan pertama Dom-Chiper

Sebenarnya, premis antagonisme yang dipakai dalam film ini sudah sangat sering dipakai oleh film aksi sejenis. Mudah ditebak alurnya, ada sekelompok kawanan penjahat yang berambisi untuk mewujudkan sesuatu yang membutuhkan sumber daya energi yang dimiliki Negara dan Negara dalam hal ini tentu akan mengerahkan cara apapun demi mencegah terjadinya perang.
Sialnya (dan pintarnya), untuk mendapatkan sumber energi nuklir dari pemerintah, Chiper mengambil langkah yang tepat sekali, merekrut Dom dengan ancaman yang bahkan oleh Dom tak bisa ditolak. Bila dalam Furious 6, Dom tidak bisa menolak turun kembali ke jalan untuk melawan musuh karena pihak musuh memiliki Letty yang hilang ingatan, maka dalam seri yang sekarang, Dom memang tidak bisa menolak karena salah satu alasan teramat penting yang tak akan dibahas dalam tulisan ini. Pada momen inilah semua kekacauan terjadi.


Dom vs His Team

Balapan dengan mobil kuno ala Kuba, melempar bandul besi ke arah kerumunan kejaran mobil polisi, dikejar-kejar dan dihujani mobil dengan sistem yang sudah dihack oleh Chiper (ya, benar, di-hu-ja-ni-mo-bil! Yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung, 1000 mobil dalam radius 3 kilometer). Sebetulnya, suguhan aksi yang diberikan dalam trailer sudah cukup menggambarkan secara lengkap apa saja yang akan Anda nikmati ketika menonton.

Slow Motion bagian dikejar kapal selam ini epic banget sih!
Kita tidak boleh melupakan aksi klimaks yang gila dan tak masuk akal dari seri sebelumnya bukan? Dikejar ratusan mobil polisi? Sudah. Dikejar-kejar dengan tank? Sudah. Menurunkan pesawat dengan mobil? Sudah. Melihat mobil "terbang" dari satu gedung ke gedung lain di Abu Dhabi? Sudah pula. Mobil melayang-layang terjun payung dari pesawat? Juga sudah. Lalu, sekarang apa? Siapapun pasti sudah tahu, kali ini, memorable action-nya adalah DIKEJAR KAPAL SELAM! #capslockjebol Kurang apa lagi coba?

Penuh Kejutan

Saya memiliki alasan mengapa saya terus menonton seri Fast and Furious. Bukan karena saya sekedar suka balapannya saja. Bukan karena sekedar suguhan aksinya semata. Salah satu argumentasi terkuatnya adalah jalinan cerita, kompleksitas cerita dan strategi menjaga gairah penontonnya. Bila kita perhatikan dengan seksama, FF merupakan film aksi yang bukan hanya dipertahankan sekedar karena bisnis yang bagus saja tetapi juga dibuat oleh tim produksi yang sangat kreatif membuat cerita.

Film ini semakin rapi dan semakin penuh kejutan dari segi cerita sejak Fast Five. Bila ini adalah pelajaran bahasa untuk membuat cerita, maka fokus utama di setiap seri menjadi: Dom berupaya membangun kembali keluarganya, mempertahankannya, ujian atas kehilangan anggota keluarganya, harus bebas dari jeratan hukum hingga keluar dari balas dendam para musuh-musuh yang telah dikalahkannya. Itulah mengapa saya cukup memuji tim produksi yang begitu kreatif menjaga perhatian para penontonnya.

Masih ingat ketika Vince mati di seri ke 5, Gisele mati di seri 6 dan Han mati di seri ke 3&7 (ditambah kematian Paul Walker itu sendiri)? Mereka semua adalah orang penting yang ada di kehidupan Dom. Penonton tentu akan bertanya-tanya, bagaimana kelanjutan film berikutnya bila tokoh penting itu tidak ada? Tapi toh nyatanya tidak, selalu ada karakter yang nantinya akan mengisi kekosongan itu, baik pemeran protagonist hingga antagonisnya. Anda akan mengerti bila langsung menontonnya sendiri.

Shaw vs Hobbs
Sama seperti seri kali ini, ketika Dom yang membuat masalah, siapa yang menyangka Hobbs (Dwayne Johnson) dan Shaw (Jason Statham) justru bekerja sama untuk menghentikan Dom? Kerja sama yang nantinya cukup epik.

Terlihat sekali tidak mudah menciptakan alur cerita demikian. Sesuatu yang menarik bagi saya adalah film ini menyampaikan pesan yang selalu sama, orang yang memiliki integritas diri tidak akan mudah kehilangan apapun. Kita bisa liat etika integritas itu dalam diri Dom bahkan sejak dari seri pertama dan kita bisa belajar banyak darinya.

Oh iya, tak lupa, selain suguhan cerita yang rapi, soundtrack film seri FF ini banyak sekali yang eargasm. Khusus dalam seri The Fate of The Furious ini, favorit saya adalah Good Life yang dibawakan oleh G-Eazy & Kehlani juga Hey Ma yang dinyanyikan oleh J Balvin & Pitbull (Feat Camila Cabello).


Akhir kata, Dom tentu tidak akan serta merta mengkhianati keluarga tanpa alasan yang kuat. Siapakah yang dimaksud dengan "You" dalam kutipan Dom yang saya taruh di atas? Maka, silakan duduk manis di bangku bioskop, nikmati sajian aksi bertubi-tubi sembari mencari jawaban di balik segala kegilaan itu dalam The Fate of The Furious.

Para Pemain The Fate of The Furious

Komentar

  1. Belum nontoooon dan makin penasaran baca review ini. Oiya saya ndak baca sampai habis postingan ini karena takut kena spoiler =)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer