Refleksi Penyimpangan Oleh Blogger Copas
Refleksi Penyimpangan Oleh Blogger
Copas
Hakikat Menulis
Menulis
merupakan salah satu tindakan kreatif manusia. Hanya pada menulis, ingatan
tidak akan pernah hilang. Sampai saat ini saya masih percaya itu. Dengan
menulis, secara Sosiologis, sebenarnya kita sedang melakukan Eksternalisasi,
yaitu mengemukakan ide-ide, gagasan, pemikiran yang ada di otak kita ke hadapan
publik. Maka, ketika pikiran itu tercurahkan dalam bentuk tulisan, kealamiahan
orisinalitas pikiran manusia ditemukan.
Itulah
mengapa menulis menjadi salah satu tindakan kreatif manusia. Karena salah satu
syarat logic yang mendasari adanya tulisan adalah berfikir. Entah tujuannya
untuk merefleksikan sesusatu, sekedar bercerita atau menulis penelitian formal.
Tanpa proses berfikir, tulisan tidak pernah orisinil.
Namun
sayangnya, kegiatan ini bukan tanpa masalah. Ada segelintir manusia yang tidak
benar-benar menggunakan kemampuan berfikirnya untuk menulis. Mereka melakukan COPAS (Copy-Paste) atau dalam istilah
akademis disebut dengan Plagiarisme. Hal ini tentu mengganggu para manusia yang
gemar menulis dengan pikiran aslinya sendiri. Di segala segmen penulisan dari
penulisan Karya Ilmiah, Karya Sastra hingga menulis di Blog.
Plagiarisme
menjadi suatu wabah penyakit yang membuat pikiran menjadi tumpul. Benar-benar
tumpul bahkan. Karena plagiasi betul-betul tidak melibatkan pikiran sebagai
basis tindakan menulisnya. Hal ini tentu membuat resah para Akademisi ulung dan
membuat para Blogger yang kreatif menjadi gerah atas tindakan plagiat yang
tidak bertanggung jawab.
Cara Pintas Para Blogger Copas
Untuk
memfokuskan kajian, saya akan persingkat masalah ini dalam lingkup dunia
tulisan para Blogger. Pertama, yang harus kita sadari adalah bahwa Blog di
Indonesia kurang dapat dipercaya sebagai sebuah rujukan akademis tentang
sesuatu. Karena, terkadang tulisannya sering “Ngasal” alias tidak memiliki
standar penulisan ilmiah.
Kedua,
mengejar prestise sosial di dunia maya. Di era informasi ini, memungkinkan
orang membutuhkan&mencari info-info secara cepat. Nah, maka dari itu para
Blogger merespons untuk katakanlah ‘menyediakan’ info yang dicari. Semata-mata
karena ingin situs Blog-nya banyak dikunjungi.
Keinginan
diatas menjadi sah dan oke-oke saja selama dari awal si Penulis berfikir,
merencanakan apa konsep tulisannya, lalu mencari sumber yang valid dan relevan
untuk bahan tulisannya. Tidak lupa, seperti yang saya katakan diatas, ia
memberikan bahkan menyumbang ide-ide baru dan gagasan dalam tulisannya.
Sayangnya,
ada segelintir manusia tak bertanggung jawab dengan menghiraukan lelah tipe
penulis yang saya sebut di paragraf atas. Mereka, sebut saja Blogger Copas.
Mungkin saja mereka handal dalam “kecepatan” pencarian info yang dibutuhkan.
Namun dari segi Sosiologis, mereka adalah orang yang berperilaku menyimpang.
Alasannya
sangat sederhana. Karena mereka (Blogger Copas) tidak mengikuti norma-norma
yang dipegang oleh para Blogger sebagaimana mestinya. Nah, mengapa bisa begitu?
Sederhana kok. Karena sebetulnya para Blogger Copas ini ingin mengejar
prestise, juga ketenaran (yang boleh dikatakan, berlebihan) di jagat maya ini.
Karena mereka tidak mampu menyaingi Blogger asli yang memang betul-betul
kreatif, maka yang terjadi adalah “udah
Copas aja tulisan mereka biar cepet banyak diliat orang”.
Menulis Dengan Ikhlas
Sebelum
saya masuk ke solusi, saya hanya ingin sekali merefleksikan bahwa bahaya para Blogger Copas ini dalam angka, tidak
hanya satu-dua, namun bisa ratusan bahkan ribuan. Bayangkan saja apabila
trus-terusan begini, bisa-bisa makna Blogging/Nge-Blog
bisa menjadi aktivitas sia-sia ya.
Namun,
setiap masalah bukan tanpa solusi. Saya coba memberikan solusi atas
permasalahan ini sebagai berikut:
Kesadaran Menulis.
Solusi ini klasik dan sulit sekali dilakukan, karena banyak yang ‘gagal sadar’.
Namun, kesadaran yang saya maksud adalah dunia Blogger sebetulnya ada arena
kontestasi sebuah ide maupun gagasan dan juga kreativitas manusia sebagai
penulis. Malah, Blog itu benar-benar menjadi tempat kita menulis kok.
Sesederhana itu!
Jadi, bukan pada tempatnya bila ingin mencari ‘ketenaran’ di
Blog. Toh, penggemarnya akan datang dan pergi. Maka, kesadaran yang saya
sarankan adalah ihklas saja menulis. Jangan menulis karena ada maunya saja.
Padahal,
tulisan kalian bisa saja jauh lebih berisi, menarik, bermanfaat, informatif
dibanding tulisan Blogger lainnya. Yuk, kita sama-sama berfikir, lalu tuangkan
pikiran kita itu ke sebuah tulisan. Hanya berfikir dan menulis yang menegaskan
bahwa kita adalah Manusia.
Dan saya kira, Bung Andre yang tengah menggalakkan Berantas Blogger Copas dan Web Hosting Indonesia oleh Qwords.com seharusnya menjadi warning terhadap para 'Blogger Copas' untuk bermunculan. Semoga!
Terima
Kasih
Semoga
Bermanfaat
simple yet to the point...
BalasHapusbisa jadi pengingat buat blogger - blogger pemula seperti saya yang mau bikin blog supaya ngga asal dalam bikin tulisan...
Trims atas apresiasinya, Farhan
BalasHapusAku juga baru pemula kok. Tulisannya juga masih sedikit.
Tapi ku kira itulah, kuantitas dalam angka terkadang mengaburkan kualitas.
Sedikit tapi orisinil jauh lebih bernilai. Kualitas pikiran mampu redam hasrat menggebu sesaat.
Sering-sering berkunjung ya... :)
mengenai kesadaran menulis, paling susah tuh. apalagi pas pingsan, ga sadar diri... :D
BalasHapusini buat ikut lomba berantas blogger copas ya? :D
BalasHapus"Hanya pada menulis, ingatan tidak akan pernah hilang."
BalasHapussetuju deeh..
visit & comment balik ya, di: http://mulanovich.blogspot.com/2014/04/jadilah-blogger-berkualitas-tanpa-copas.html
Undangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
BalasHapusSelamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio