SISI LAIN MANFAAT MEMBUAT RESOLUSI AKHIR TAHUN
SISI LAIN MANFAAT MEMBUAT
RESOLUSI AKHIR TAHUN
Banyak yang
menganggap bahwa membuat resolusi di akhir tahun menuju awal tahun berikutnya
hanyalah formalitas semata. Karena, paling-paling nantinya akan banyak yang
tidak terlaksana. Sehingga, banyak orang malas untuk membuatnya.
Yang paling
parah, banyak juga yang menganggap bahwa resolusi hanyalah sebuah status
Facebook dan media sosial lain di malam tahun baru yang ujung-ujungnya adalah
likers, comment, repost semata. Tidak salah memang. Sah-sah saja. Tetapi,
bukankah segala sesuatu itu hanya tergantung perspektif yang kita pikirkan?
Di sini,
saya ingin sekedar menggali dan melihat dari sisi perspektif yang lebih baik
tentang manfaat membuat resolusi yang ternyata masih ada manfaatnya:
Visualisasi Aktivitas dan Pencapaian
Sepanjang Tahun
Hal yang
menyenangkan ketika kita membuat resolusi adalah kita dapat membayangkan segala
hal baik yang akan dilakukan dan ingin capai di tahun baru nanti. Artinya, kita
wajib untuk merencanakannya dengan matang. Meskipun, detailnya akan sangat
tergantung pada diri kamu sendiri. Apakah mau merencanakannya secara garis
besar atau lebih spesifik.
Minimal,
bila kamu bisa melakukan visualisasi terhadap apa yang akan kamu lakukan dan
dapatkan, itu akan mempermudah kamu untuk semakin mempertajamkan strategi yang
lebih teliti & real. Coba bayangkan apabila kamu tidak punya gambaran
ataupun list rencana sama sekali untuk menghadapi awal tahun baru.
Bisa saja
sih bertindak tanpa rencana, kadang itu bagus untuk menambah keberanian. Tapi, kamu
tentu tahu kan pepatah yang mengatakan, “If
you fail to plan, you plan to fail”. So, visualkanlah harapanmu, buatlah
rencana yang matang!
Resolusi Dapat Mendorong Produktivitas Diri
Nah, ini loh
salah satu hal penting kenapa kamu harus buat resolusi. Kalau kamu sudah bisa
memvisualisasikan di pikiran dan bila kamu mulai konsisten lakukan sesuai
rencana yang kamu buat, tanpa disadari bahwa sebetulnya sedikit demi sedikit
kamu akan menjadi orang yang produktif loh. Contohnya?
Gini,
misalnya, kamu merencanakan ingin lebih banyak menulis dalam tiga bulan
pertama. Maka, yang kamu bisa coba adalah mencoba membuat blog, menjadi
kontributor di beragam web, mencari beragam info lomba menulis: entah itu
essay, puisi, cerpen bahkan mungkin hingga membuat tulisan akademis.
Biarpun
tidak semuanya memberikan hasil, kamu akan tetap memperoleh sesuatu yang lebih
berharga. Bila kamu konsisten terus menulis, dan saat memasuki bulan ketiga,
kamu menengok ke belakang dan kamu akan berkata, “Wah, ternyata tulisanku sudah lumayan banyak yah. Ada perkembangan
juga rupanya”. Resolusi ternyata bisa jadi tanda semangat juga. Indah kan?
Resolusi Mengajarkan Konsistensi
Yaps, ini
hal yang paling sering diabaikan lho oleh sebagian orang. Banyak orang skeptis
dengan keberhasilan membuat resolusi karena dia meninggalkan satu sikap penting
nih, yakni konsistensi. Resolusi memang tidak akan ada artinya kalau kita tidak
berusaha untuk tetap stick to the plan.
Apapun yang
kamu lakukan secara nanggung, pasti hasilnya akan nanggung juga. Kita perlu
upaya maksimal untuk tetap mempertahankan hal yang sudah kita rencanakan,
apapun hasilnya.
Misalnya
kamu ingin menghentikan kebiasaan merokok. Bila kamu merencanakan dalam sebulan
mengurangi rokok yang tadinya satu bungkus sehari, menjadi satu bungkus untuk
dua minggu, lakukanlah.
Evaluasi Akhir Tahun
Kamu tahu
prinsip bahwa “sebuah akhir hanyalah sebuah awalan”? Nah, secara instrumental,
di penghujung tahun, kita akan bersiap menemui resolusi kita kembali. Namun, di
sini, sebelum membuat satu resolusi baru, resolusi dapat kita gunakan sebagai
alat evaluasi tentang apa-apa saja yang telah kita kerjakan, dapatkan hingga
yang belum tercapai dan terlaksana sama sekali.
Bila kamu
juga memposisikan resolusi sebagai alat evaluasi, maka kamu tidak akan hanya
dapat membuat satu resolusi baru tetapi juga menyisipkan koreksi kesalahan
resolusi sebelumnya untuk tahun berikutnya. Kamu tidak hanya akan mendapat
resolusi baru tetapi juga resolusimu bisa berkembang dari tahun ke tahun.
Resolusi adalah Doa
Aha, inilah
sisi lain yang paling terpenting dari sebuah resolusi. Resolusi itu adalah Doa.
Kenapa? Karena resolusi adalah satu visi yang sebetulnya baik di kepala kita.
Tentu ketika kita membuat sebuah resolusi di awal tahun, bukankah itu semua
hal-hal baik yang kita harapkan terjadi kepada diri kita? Bukankah Doa artinya
tentang suatu harapan yang baik pula?
Kalau kita
ternyata berhasil untuk bisa konsisten melakukan hal-hal baik sesuai rencana
kita, meskipun hanya hal sederhana dan berletih-letih melakukannya, percayalah
bahwa Tuhan Maha Mengetahui, Maha Melihat dan Maha Baik yang tidak akan sampai
hati menggagalkan segala visualisasi harapan yang kita cita-citakan.
Nah, itu
tadi adalah sedikit sisi lain saya dalam melihat manfaat membuat sebuah
resolusi. Jangan pikirkan hasil, pikirkan saja segala aktivitas untuk mencapai
setiap inci rencana resolusi yang kita buat. Hasil tidak akan mengkhianati
proses.
Selamat
Tahun Baru!
@ersabossa
Depok, 28
Desember 2015
Bumi
Depok
Bener nih...meski banyak yag bilag lebay, bikin resolusi itu kadang bisa bikin kita terpacu lebih maju
BalasHapusAiih, malu nih tulisan sederhanaku dikomen mbak Ziya yang blognya nenarik bangeet!!
HapusTrims ya mbak Ziya sudah mau berkunjung 👍
Ngomong-ngomong, udah buat resolusi apa aja nih mbak untuk 2016? :)
Sip2, setuju deh sama setiap poinnya, saling melengkapi satu sama lain. Kalau saya sendiri suka minta bantuan orang lain, khususnya yang berkaitan dengan bidang yang saya resolusikan, untuk membantu mewujudkan setiap resolusi yang saya buat. Misalnya, saya ingin jadi anak yang sholeh, saya minta bantuan ibu saya untuk menuntun dan membina saya agar menjadi anak yang sholeh. :D
BalasHapusSalam kenal, bung. :)
http://penjajakata.com/
Wah, boleh juga idenya :)
HapusTrims ya sudah berkunjung. Nanti saya blogwalking kembali.
semangat untuk 2016 ^^
BalasHapusSemangat menyongsong tahun baru 2016 juga ya, Titis! :)
BalasHapusTrims sudah berkunjung. Yuk, Make a plan!