[MOVIE REVIEW] OCEAN'S 8 (2018)


 OCEAN’S 8
Amita: “How long did you take it to figure it out?”
Debbie: “5 years, 8 months, 12 days”

Dan, yah... Pada akhirnya salah satu film holiwut yang saya tunggu dengan sangat sejak awal tahun kemarin tayang juga. Duduk manis 110 menit menghabiskan waktu menatap deretan artis papan atas dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa jelas merupakan pengalaman yang tak boleh disepelekan. Masuk akal mengingat film ini mengangkat tema yang sebetulnya sudah usang: rob somethin’ for somethin’ within an “elegant” way membutuhkan penokohan yang tak bisa dimainkan secara serampangan.
Cerita dimulai dari Debbie Ocean (Sandra Bullock) yang baru saja mendapatkan kesempatan bebas bersyarat untuk keluar dari penjara wanita, beberapa tahun sejak kematian kakaknya Danny Ocean (George Clooney, yang bermain dalam tiga film sebelumnya, Ocean’s 11-13). Kebebasan sejenak itu membawanya bertemu dengan teman-teman perempuannya untuk membuat sebuah tim untuk merampok sebuah berlian seharga 150 juta dollar US bernama Toussaint yang akan digunakan oleh Daphne Kluger (Anne Hathaway) di acara prestise, Met Gala. Jelas, tim yang dikumpulkannya berisi orang-orang menarik yang memiliki skill tertentu, terlatih dan berpengalaman untuk mewujudkan misi tersebut.

The Team
Debbie hanya membutuhkan 7 orang untuk melancarkan aksinya ini dan kesemuanya haruslah perempuan. Pertama-tama ia menemui Lou (Cate Blanchett), seorang sahabat sekaligus partner-in-crime yang bekerja sebagai produsen vodka oplosan dan menceritakannya tentang apa yang akan dilakukannya. Keduanya kemudian menemui Rose Weil (Helena Bonham Carter), seorang desainer yang sedang berada di ujung tanduk karirnya. Lalu, Amita (Mindy Kaling), seorang ahli berlian yang teliti dan keras kepala atas ketelitiannya itu. Kurang mantap rasanya bila melakukan perampokan di tempat dengan kecanggihan teknologi tanpa seorang peretas, dan orang yang paling tepat melakukannya adalah Nine Ball (Rihanna). Debbie dan Lou juga membutuhkan orang yang punya kemampuan kecepatan tangan, bisa berbaur di ragam situasi, berurusan dengan perpindahan barang, dan beruntunglah keduanya bisa mengandalkan Constance (Awkwafina) dan Tammy (Sarah Poulson). Seterusnya, silahkan simak baik-baik bagaimana masing-masing anggota menjalankan perannya dengan sangat apik sesuai tugasnya.
Balas Dendam yang Sempurna
Ada narasi menarik yang disiapkan oleh Gary Ross selaku sutradara untuk bisa menempatkan cerita ini keluar dari bayang-bayang trilogi film Ocean sebelumnya. Salah satunya adalah alasan kuat kenapa Debbie harus sekali melakukan aksi pencurian ini. Alih-alih sekedar menunjukkan bahwa dirinya memang expert di bidang perampokan atau sebagai aktivitas have fun selepas keluar penjara, terdapat ambisi moril tentang dendam atas sang kekasih, Claude Becker (Richard Armitage) yang menyebabkan dirinya masuk penjara.
Who is she look for?

Gary terlihat cukup berusaha menciptakan nalar cerita yang reasonable bagi penonton, terkhusus para penonton yang sebelumnya sudah menamatkan tiga film Ocean sebelumnya. Kita tentu akan paham bahwa perampokan ini bukan sekedar perampokan biasa yang direncanakan biasa-biasa saja pula. Debbie, sesuai kutipan yang saya taruh di awal tulisan, telah menyiapkan rencana yang agaknya, teramat matang ini hanya untuk satu tujuan utama dan anggaplah sisa keberhasilannya adalah bonus.
Meski harus diakui, ada yang harus sedikit tergadaikan dalam set cerita dalam representasi rencana di benak Debbie. Salah satunya adalah it’s to good to be trough untuk sebuah aksi perampokan. Maksudnya adalah rencana Debbie tergambar sedikit terlampau sempurna sehingga tidak memunculkan hambatan-hambatan yang sangat berarti ketika sedang melakukan aksi. Sesekali ya, namun tidak ada yang menghambat yang minimal menambah aksi ketegangan dalam level tertentu membuat penonton berpikiran sambil gigit jari, “duh gimana nih jalan keluarnya?”.

Betapapun, jujur saja, agak sulit untuk tidak mengkomparasi film Ocean’s 8 tanpa melihat rangkaian aksi yang terjadi selama Ocean’s 11-13. Saya ambil contoh terbaik untuk menjelaskan keresahan dan kesulitan yang menghadang Danny dan Rusty dalam pencurian telur Faberge. Mereka berhadapan dengan tiga kendala teknis sekaligus: Toulour, Terry Benedict hingga harga diri di depan Le Marc. Atau, ambil lah kendala prinsipil cinta antara Danny dan Jess yang benar-benar harus diselesaikan dalam waktu yang singkat dan tak sepenuhnya berhasil dalam Ocean’s 11.
Barangkali, saya rela jikalau film sekelas ini ditambah 10 menit lebih lama untuk menambah atmosfer ketegangan yang dimaksud di atas.
Angkat Topi
Meski demikian, terlepas dari kontra dalam film ini, selain kepada sutradara, kita harus angkat topi kepada para bintang artis dan..... tim Tata Rias artis yang tanpa disadari sangat membantu mengeluarkan film ini dari bayang-bayang tiga film Ocean sebelumnya itu dan menjadikan sisi orisinalitas film ini terasa berbeda dan lebih bermakna.
Mengapa berbeda? Betapapun, ini bukan film kumpulan laki-laki ganteng dengan monoton menggunakan setelan jas semata. Film ini berbeda karena ada female touchy yang berhasil dibangun dalam tiap penampilan masing-masing tokoh. Bagi saya secara pribadi, Ocean’s 8 merupakan film dengan perubahan penampilan yang sangat dinamis. Good job buat crew make-up departmentnya!
Terkhusus pada Kay Georgiou yang mendandani gaya rambut Cate Blanchett dengan riasan rambut yang super cool. Riasan Sarah Paulson, mamah-mamah rumahan sekaligus ibu-ibu kantoran middle-up yang cantik banget di tangan James Eaton. Rihanna yang funky banget dong. Kita juga akan melihat betapa efektifnya seluruh busana yang digunakan oleh Bullock di banyak scene. Dan, yang paling luar biasa adalah penampilan sang diva, Anne Hathaway yang agaknya bukan saja perannya saja yang cocok sebagai sang diva yang disorot sana-sini tetapi juga riasannya yang memang selalu mengilaukan keseluruhan tubuhnya.
Anne Hathaway. She looks so cute here! Credit: Google
Begitulah. Sudah berapa banyak film-film dengan tema perampokan dan kita tetap menyukainya tanpa merasa bosan sekalipun. Barangkali, memang kita tidak membenarkan sebuah perampokan, namun tanpa kita sadari dan akui, kita memang seringkali terpukau bagaimana konspirasi strategi yang disuguhkan dalam narasi-narasi cerita seperti ini. Setidaknya kita sadar bahwa ke-epic-an sebuah perampokan menuntut kecerdasan, ketelitian, kesabaran, kesolidan para pelakunya.

Sungguh, Ocean’s 8 memiliki keseluruhan elemen itu ditambah sedikit refleksi bahwa perempuan bisa melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. So, silahkan duduk manis di depan bioskop. Ikuti saja bagaimana Sandra Bullock mengatur segalanya dari awal hingga akhir dan nikmati segala plot twistnya.
Sutradara: Gary Ross | Produser: Steven Soderbergh | Music: Daniel Pemberton | Produksi: Village Roadshow Pictures | Artis: Sandra Bullock, Cate Blanchett, Helena Bonham Carter, Mindy Kaling, Rihanna, Awkwafina, Sarah Poulson, Anne Hathaway Durasi: 110 Menit

Komentar

Postingan Populer