Penghujung Tahun 2013: Membuka Kotak Pandora, Memindai Memori
Penghujung Tahun
2013: Membuka Kotak Pandora, Memindai Memori
Halo
Semua..
Bagaimana
kabar kalian di penghujung tahun 2013 masehi ini??
Pasti
ada yang sudah bersiap-siap jalan-jalan mengunjungi alun-alun kota atau
berlibur ke suatu tempat yang menarik bersama keluarga, teman, sahabat, atau
kekasih, atau sendirian (Jomblo kali aah!). Mungkin ada juga yang masih sibuk
bekerja, ngantor di akhir tahun ini. Apapun itu, boleh bersenang seharian namun
jangan sampai berlebihan ya guys. :)
Mungkin
ini saatnya saya menyelami diri saya, ke otak saya lebih tepatnya. Saya hanya
ingin sekedar sharing cerita beberapa
pengalaman yang sudah saya jalani selama tahun 2013 ini. Maka dari itu, saya
harus membuka Kotak Pandora saya. Kotak Pandora adalah Metafor bagi otak saya.
Ya, karena memang otak adalah salah satu tempat menyimpan memori kita…
Mari
kita buka!!...
Berkunjung
ke Lapas Magelang dan Jalan-jalan Mengenal Desa Pegayaman di Bali
Sebetulnya
ini merupakan pengalaman kolektif. Karena, kunjungan ke lapas magelang dan desa
pegayaman adalah merupakan kegiatan penelitian mahasiswa angkatan saya,
Mahasiswa Sosiologi UNJ. Jadi ini bukan hanya pengalaman pribadi semata.
Meskipun entah ini bisa dibilang penelitian, study tour atau bukan, karena
mencari data nya sebentar bangeet. Lebih tepat dianggep jalan-jalan kali yaa,
ha ha.
Pertama,
saya atau kami (Mahasiswa Sosiologi Seangkatan) berkunjung ke Lapas Magelang
untuk penelitian dalam mata kuliah Sosiologi Perilaku Menyimpang. Banyak hal
menarik yang saya dapat. Salah satunya, bisa berinteraksi dengan seorang Napi.
Mengenal bagaimana kondisi di lingkungan lapas. Ternyata mereka tidak lah
seburuk yang kita sering bayangkan. Sayang
saya ga ada foto nya (-____-)v.
Selain
itu, Magelang ternyata kota yang sejuk ya. Udaranya juga cukup dingin. Ibarat
kata, “Bandungnya” Jawa lah, hehe. Pengen sesekali nanti main ke kota yang
sejuk ini. Suatu waktu. Kalo udara di wilayah yang dingin dan sejuk kan enak
buat jalan-jalan.
Dari
Magelang, kami melanjutkan perjalanan ke Bali. Ke Desa Pegayaman lebih
tepatnya. Desa Ini adalah desa yang unik. Karena desa ini mayoritas penduduknya
beragama Islam. Mengapa unik? Karena kita tahu bahwa di Bali, mayoritas
penduduknya adalah beragama Hindu. Kami sampai desa ini sudah agak malam, beruntung
masing-masing kelompok sudah diberikan Home
Stay nya masing-masing untuk menginap dan beristirahat. Udaranya, dingin bangeet!!
Tim Kelompok dan Keluarga dari Home Stay di Desa Pegayaman |
Setiap
pagi di desa pegayaman, terdapat cemilan untuk sarapan. Harus diakui,
cemilannya enak-enak loh. Salah satunya ada pisang goreng yang dikasih lelehan
gula jawa, entah apa namanya yang pasti enak banget. Selain itu, menikmati pagi
di desa pegayaman juga asyik. Melihat anak-anak yang mulai berangkat sekolah
dan beberapa penjual cemilan mulai berkeliling menjajakan dagangannya. Selain itu,
udaranya yang sejuk menambah nyantai
pagi terasa lebih menyenangkan. It was so
memorable for me…
Sumber: Google, Desa Pegayaman |
Waktu
itu hari Sabtu namun saya lupa tepatnya di bulan kapan, ada acara seminar yang
diadakan di tingkat fakultas yang membahas masalah Pendidikan, kalo ga salah
bekerja sama dengan sekolah guru Indonesia nya Dompet Dhuafa. Salah satu
pembicaranya adalah Reza Indragiri Amriel. Seseorang yang sering muncul di layar
kaca memberi komentar tentang suatu kejadian, biasanya tentang berita kriminal
tertentu.
Pak Reza Indragiri kedua dari kiri dan saya di sebelah kiri beliau |
Beliau
ini yang lahir pada 19 Desember 1974 ini merupakan Master Psikologi Forensik
pertama di Indonesia. Saya sangat mengagumi analisis-analisis dari sudut
pandang Psikologi forensik nya ketika dimintai komentar mengenai suatu kasus
tertentu.
Pengalaman
Mengajar di Sekolah 107 Jakarta
Salah
satu kegiatan akademis wajib mahasiswa di UNJ, khususnya yang mengambil Prodi
dengan embel-embel ‘Pendidikan’, diharuskan mengikuti PPL (Program Pengalaman
Lapangan). Yakni, mengajar di sekolah selama satu semester. Salah satu sekolah yang menerima satu
tim kelompok saya adalah SMAN 107 Jakarta. Tentu saya senang sekali, pada
akhirnya lamunan saya di hari Selasa tahun 2008 (semasa saya masih SMA)
tercapai juga.
Selain
itu, membangun interaksi dengan murid-murid disana sangatlah menyenangkan.
Khususnya untuk kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3. Sayang, saya tidak memiliki banyak
foto bersama mereka. Namun saya ada keseruan siswa kelas XI saat mereka pagelaran seni.
Saya, Tim Kelompok PPL dan Guru Pamong kami, Ibu Aulia |
Keseruan saat Pagelaran Seni di SMAN 107 |
Curhat
sedikit ah…. Di Selasa pagi tahun 2008, pelajaran pertama di awal semester 1
kelas XI SMA adalah sosiologi. Saya, yang jatuh cinta dengan pelajaran ini
memandang guru sosiologi yang sedang mengenalkan tentang Diferensiasi dan
Stratifikasi sosial di depan kelas. Lalu saya melamun, berfikir sambil
mengkhayal,”Andai suatu saat gue yang ngajar di depan kelas, ngajarin tentang
Diferensiasi dan Stratifikasi sosial”. Hingga pada akhirnya lamunan tercapai di
tahun 2013. Saya berkesempatan mengajar tentang Diferensiasi dan Stratifikasi
sosial ke hadapan murid-murid saya kendati saya hanya menjadi guru PPL saja.
Mengajar di sekolah ini menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi saya
secara pribadi.
Kejutan
Sederhana Akhir Tahun
Kejutan
ini saya sebenarnya hanyalah kejutan kecil sederhana saja. Waktu itu akun
@KompasKlasika mengadakan obrolan dengan Hastag #KicauSN dan bertanya seputar kegiatan
di akhir tahun. Lalu, saya iseng-iseng berkomentar. Komentar yang terpilih akan
ditampilkan dalam koran harian “Kompas”. Alhamdulillah, saya termasuk salah
satunya.
Tulisan akun twitter saya yang dimuat @luthfiersa |
Memang
sangat sederhana, hanya mengisi di Pojok kolom
"Semarak natal "di Bagian halaman 29 KLASIKA. Itu pun hanya ibaratnya 1
kalimat yang berisi komentar rencana akhir tahun saja. Mungkin bagi sebagian
orang ini adalah hal yang biasa saja. Tidak bermakna, tidak berharga. Namun,
bagi saya ini merupakan pencapaian yang menyenangkan. Sangat berharga dan
bermakna bagi saya. :')
Saya
mendapat pelajaran penting di tahun ini. Menulislah!! Tuliskan ide-ide mu.
Aktualisasikan lah diri mu lewat tulisan. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer,
Mungkin saat ini tulisan saya yang dicetak
hanya satu kalimat sederhana saja. Namun, saya memiliki harapan suatu saat
mudah-mudahan berlanjut satu paragraf yang dimuat di Koran dan berlanjut lagi
satu tulisan yang dimuat di Koran. Amien Ya Rabb…
Kira-kira
itulah sepenggal cerita pengalaman saya di tahun 2013 yang kurang lebih
bermakna minimal bagi saya secara pribadi. Saya memiliki satu harapan yang
sangat saya gantungkan tinggi-tinggi. Berharap semoga di tahun 2014 saya bisa
menyelesaikan skripsi saya dengan sebaik-baiknya dan meraih gelar Sarjana.
Doakan yang terbaik ya guys…
So,
bagaimana dengan isi Kotak Pandora kalian??....
Apapun
itu, tetap semangat dan tetap memiliki harapan ya.
“Gantungkan
setinggi-tingginya harapanmu agar supaya kamu terus membangun anak tangga
menunggu kesuksesanmu, semakin mendekati harapanmu..” –SAYA-
Dok.Pribadi |
Semoga
Bermanfaat…
Komentar
Posting Komentar