Review Buku:ISLAM DI MATA ORANG JEPANG
Belajar tentang
Islam: Diary Kedua Kato-san
![]() |
Cover Depan Buku |
Ini buku kedua yang ditulis oleh Sosiolog
asal Jepang bernama Hisanori Kato di tahun 2014. Pada buku pertamanya yang
berjudul “Kangen Indonesia” pada tahun 2012 lalu menceritakan tentang pengalaman-pengalamannya
selama tinggal di Indonesia. Namun, di bukunya kali ini Kato-san lebih khusus menceritakan
pengalamannya dalam mempelajari nilai-nilai ajaran agama Islam di Indonesia. Dalam
buku setebal 175 halaman ini, Kato-san banyak bertemu dengan para tokoh-tokoh
Islam dari berbagai kalangan.Beberapa diantaranya sebut saja Gus Dur, Ulil hingga
Abu Bakar Ba’Asyir.
Buku ini memang cocok dikatakan sebagai
Diary karena isinya yang ringan dan mudah dipahami. Sebagai orang luar,
Kato-san berhasil untuk memetakan Islam yang ada di Indonesia secara objektif dari
ragam perspektif aliran. Baik Islam Fundamental, Islam Liberal bahkan Islam
yang dilihat dari perspektif Feminis.
Untuk mempermudah pemahaman pembaca,
buku ini tidak hanya dilengkapi dengan uraian kata-kata semata tetapi juga dilengkapi
dengan foto-foto Kato-san bersama dengan tokoh Islam yang diwawancarainya
(Halaman 29, 41, 103, 120, 140). Selain itu, penjelasan dalam buku ini juga banyak
mengutip ayat-ayat di Al-Quran untuk korelasi hasil dari wawancaranya.
Bila ada anggapan orang Jepang adalah pembelajar
yang baik, rasa-rasanya hal itu tepat untuk ditujukan kepada Kato-san. Dalam buku
ini, ia menunjukan keahlian akademisnya sebagai seorang peneliti. Hal ini banyak
digambarkan ketika ia melakukan hal-hal sederhana seperti bagaimana cara mendapatkan
alamat dan No.Telp para tokoh-tokoh Islam tersebut (Halaman 61, 102).
Begitu pula dengan bagaimana cara ia mampu
menjalin komunikasi yang baik dengan para tokoh-tokoh Agama tersebut. Kato-san
seringkali berujar,”Saya pasti bias berbicara banyak dengannya, piker saya. Terbukti
hanya dengan satu kalimat pembuka saja, kegugupan saya sudah hilang kemana”
(Halaman 91). Kato-san juga berusaha untuk bersikap jujur dan terbuka untuk memberikan
komentar atas segala informasi yang diterimanya, seperti saat ia tidak menyetujui
kekerasan atas alas an apapun, terlebih atas nama Agama (Halaman 42, 51).
Tidak hanya menyoal penelitian, dari tulisan
dalam buku ini Kato-san juga menepis segala bentuk label negatif yang dating baik
masyarakat muslim sendiri maupun non-muslim tentang agama Islam. Meski pada dasarnya
Kato-san adalah seorang beragama Buddha, namun ia pada akhirnya meyakini bahwa
Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan kebaikan (Halaman 164).
Masing-masing tokoh yang diwawancarainya dalam tulisan ini secara alami mencerminkan
hal positif itu.
Sebagai contoh, Kato-san banyak belajar
mengenai nilai ajaran Islam untuk saling memaafkan dari Alm.Bisma Siregar
(Halaman 26). Belajar untuk menepati janji (hal.73). Belajar untuk menghargai kesetaraan
antara laki-laki dengan perempuan dengan Lily Munir. Hingga Islam yang lebih demokratis
dengan Gus Dur.
Pada akhirnya, masih banyak sekali hal-hal
lain yang bisa dipetik juga mungkin bias dikritik melalui tulisan pengalaman
Kato-san di buku ini. Penulisan Kato-san yang terbilang santun juga mengajarkan
kita yang beragama Muslim agar bersikap pula santun terhadap baik sesama Muslim
dan Non-Muslim sekalipun.
Judul :
Islam Di Mata Orang Jepang: Ulil, Gus Dur, hingga Ba’Asyir
Penulis : Hisanori Kato
Penerbit :
Penerbit Buku Kompas, PT Kompas Media Nusantara
Tebal :
xvi+176 Halaman
ISBN :
978-979-709-798-1
Terbit :
Cetakan I, 2014
Harga :
Rp 47.000,-
Komentar
Posting Komentar