Review Malam Minggu Miko
MALAM MINGGU MIKO MOVIE
Kalau
ada film yang dalam hitungan 1 hingga 3 menit di awal film membuat hampir
keseluruhan penonton di dalam bioskop tertawa, bahkan hingga terpingkal, maka
Malam Minggu Miko the Movie adalah salah satu diantaranya. Ya, film yang
kembali disutradarai oleh Raditya Dika ini boleh dibilang melepas dahaga para
fans nya setelah dalam beberapa waktu ini kita tidak lagi bisa menikmati cerita
Malam Minggu Miko di salah satu stasiun televisi swasta.
Malam
Minggu Miko The Movie merupakan cerita lanjutan dari kisah di Malam Minggu Miko
2. Seperti biasa, tanpa mengurangi ciri khas nya, film ini mengangkat tiga
tokoh utama: Miko (Raditya Dika), Anca (Hadian Saputra), dan Dovi (Andovi da
Lopez) dengan karakter dan problemnya masing-masing yang memang tidak berubah
dalam cerita serialnya. Miko, misalnya, dengan berbagai kisah kegagalannya di
malam minggu dalam mendapat pasangan. Anca, pembantu yang setia dan kelewat
professional dan Dovi yang sering bermasalah dengan kehidupan kampusnya di
Jur.Hukum. Tapi, justru dari situlah masalah muncul dan berkembang. Oh iya,
sebetulnya ada satu tokoh penting juga yang perlu diberikan sorotan, siapa lagi
kalo bukan Rian (Ryan Andriandhy), temen SD miko yang muncul di serial Malam
Minggu Miko season 1.
Film
ini sebetulnya difokuskan pada satu masalah besar yang sekaligus menjadi
jawaban mengapa Malam Minggu Miko itu bisa menjadi “Ada”. Bila yang mengikuti
dari Season 1-2, tentu penonton pasti akan memahami bahwa inti masalah di
cerita Malam Minggu Miko ini adalah “mengapa Miko gagal terus atau setidaknya
selalu bermasalah dalam mendapatkan pacar di setiap malam minggu nya?”.
Disinilah
tokoh Rian menjadi penting. Rian, yang diceritakan setelah Season 1, menjadi
seorang Stand Up Comedian untuk para Nelayan yang ujung-ujungnya malah
garing&gagal, suatu hari bermimpi tentang “barang kutukan” yang menjadi
akar penyebab kenapa Miko gagal terus dalam mendapatkan&menjalani hubungan
dengan cewek, yang ternyata barang kutukan itu adalah baju Lab Biologi mereka
semasa SMP dulu. Dari sini lah menjadi solid kembali. Intinya, mencari siapa
yang nulis tulisan di belakang jaket Lab Biologi nya Miko waktu SMP.
Petualangannya berlanjut mengunjungi beberapa teman-teman SMP nya dulu yang
dicurigai pernah menulis hal kutukan tersebut di belakang jaket lab nya.
Tidak
lupa, Anca maupun Dovi pun memiliki masalah utamanya sendiri yang harus mereka
selesaikan. Dimana, Anca yang berencana ingin menikahi Atik di nikahan massal namun
harus melewati tantangan dari kedua orang tuanya sebagai keturunan pembantu
berdarah biru dan Dovi yang juga harus memperbaiki nilai UAS nya di mata kuliah
Hukum Pidana. Kedua masalah tersebut menjadi penopang cerita film ini yang juga
pada akhirnya saling bersimpul dalam keseluruhan rangkaian cerita.
Baik
permasalahan Miko, Anca dan Dovi memiliki porsinya masing-masing yang dapat
dinikmati dan menarik perhatian. Saya sendiri di masing-masing kisah menikmati
beberapa scene seperti pada saat Miko kembali bertemu dengan Rian yang bisa
dibilang ngangenin, setiap scene Anca
bersama dengan kedua orang tuanya, dan Dovi yang kerepotan sekali mengurus tiga
mahasiswa asing: Alexandra, si Bule dari Polandia yang tukang foto-foto,
Mamadi, yang takut sama Ondel-ondel dan selalu mengaitkan segala situasi
seperti di Negara asalnya, Gambya, dan Haruki yang selalu bawa vas nya
kemana-mana.
Pesan
moral yang ingin disampaikan dalam film ini sebetulnya banyak. Saya list dari
yang saya tangkap per tokoh saja ya.
Miko: Laki-laki
sejati itu tahu apa yang paling pantas untuk dirinya, lalu tidak ada yang
namanya kutukan dan sejenisnya atau menganggap bahwa kesialan dan kegagalan itu
merupakan hasil kutukan yang disebabkan orang lain.
Anca:
Ini sebetulnya sama dari yang sering ditunjukkan di season 1 dan season 2.
Intinya, pembantu yang baik itu dapat bertanggung jawab, tetap professional di
segala kondisi, dan terpenting adalah tetap memberikan yang terbaik kepada
majikan.
Dovi:
sering berkaitan dengan kebudayaan Indonesia, bahwa masih banyak hal-hal yang
khas Indonesia banget di Negara Indonesia ini, yang harus dan masih bisa dieksplorasi.
Khususnya kepada mereka orang asing atau bahkan orang Indonesia sendiri yang
merasa
Rian: Tidak
selamanya kita ini benar, baik itu tindakan maupun ucapan. Sehingga, penting
sekali bagi kita untuk menghargai orang lain. (Pesan ini sebetulnya pernah
disampaikan sama mantan pacar Rian di episode Malam Terakhir Miko)
Ngomong-ngomong,
kalau ditanya kekurangannya apa, mmh.. mungkin secara pribadi saya agak
terganggu dengan scene Jovi (kakaknya Dovi) karena pertama, scenenya sangat
cepat sehingga terkesan hanya melengkapi saja. Kedua, akhir scene dari Jovi itu
sendiri ketika ditanya Dovi, “Ka Jovi mau kemana?”, lalu Jovi hanya melenggang
pergi saja tanpa mengerti maksudnya. Andai Jovi diberikan porsi yang lumayan,
mungkin agak lebih solid lagi antara Dovi-Jovi.
Selain
itu, ada Amira (Laura Theux) yang apabila kita masih ingat di eps. Malam
Perpisahan Miko season 2 ditembak Miko dan menjawab “Mau” dan dengan logika di
malam itu Miko akhirnya mendapat pacar. Nah, pada film ini, Amira yang baru
pulang dari luar negeri dan mampir ke rumah Miko sebentar untuk memberi tahu
bahwa dirinya telah menjadi laki-laki (asli yang ini lucu banget!!), tapi saya
langsung bertanya-tanya dan bingung, “Jadi ini sebenernya Amira dan Miko sudah
putus kah?”.
Lain-lain
Oh iya,
ngomong-ngomong soal para pelengkap film ini, saya harus akui, pemeran Dira (Sheila
Dara Aisha) dan Zeta (Eva Asmarani) pada scene ketika Miko dan Rian berkunjung
ke rumah mereka, itu cantik banget ya. Hmm…
Selain
itu, saya juga kasih jempol ke actor Henky Solaiman dan Rina Hasyim yang
berperan oke banget memerankan Bapak dan Ibu Anca…
Eeiits,
jadi sebenernya siapa sih temen SMP Miko yang iseng nulis
kalimat “kutukan” yang bikin Miko gagal mulu menjalin hubungan, dan..
Jawabannya adalah…
Beli
tiketnya dan Silahkan tonton sendiri yaa!!
Akhir
kata, film ini akan membuat penonton ketawa terbahak-bahak seperti hal nya
menonton serial Malam Minggu Miko seperti di season 1 dan 2. Ciri khas yang
sama sekali tidak dihilangkan baik dari segi konten cerita dan para pemain
serialnya membuat film ini benar-benar melepas dahaga bagi para pecinta Malam
Minggu Miko. Thx juga buat Raditya Dika yang udah “balikin” Rian lain ke film
ini…
Daaah..
Halo ! kamu kena tag The Liebster Award dari aku. silahkan baca dan penuhi syaratnya ya :D disini > http://thaliaskartal.blogspot.com/2014/10/the-liebster-award-firsttime.html
BalasHapusFilmnya juga sudah gue lihat, absurd banget. :D
BalasHapus