Kalkulasi Janji itu Bernama Visi
Kalkulasi Janji itu Bernama Visi
“pemilihan umum memang perlu dilihat sebagai upacara merayakan
tekad tapi juga kerendahan hati: "sebuah Indonesia yang lebih baik"
selamanya akan jadi sebuah janji--tapi yang selamanya layak jadi
ikhtiar. "
-Goenawan Mohammad-
Ucapan
menyoal visi-visi Capres di media perlu dipertanyakan pemaknaan atau
intepretasinya. Sungguhlah visi manusia Indonesia sebetulnya satu, “Indonesia
yang lebih baik”. Sayangnya, interpretasi atas “Yang Baik” itu lah yang
berbeda. Padahal sama-sama Manusia Indonesia. Sayangnya lagi, visi adalah hal
yang lebih sering diperdebatkan oleh bakal calon PEMIMPIN Negara yang kita
sedang saksikan&dipertontonkan oleh media. Bukan misi.
Padahal,
pertarungan tentang misi itulah yang sesungguhnya penting. Misi dibutuhkan
sebagai strategi menuju proyeksi yang sedari awal dielu-elukan, diinginkan dan
juga diharapkan. Sehingga,
mengkontestasikan visi itu hal yang sangat aneh untuk dijadikan jualan (dan
janji) politik. Visi lebih tergambarkan sebagai kalkulasi janji.
Hal ini terbukti dari
setiap ucapan para Capres yang sering menjadikan visi sebagai barang dagangan
politik yang ditawarkan kepada rakyat. Sayangnya, Capres bukanlah sebagai
penjual atau distributor melainkan produsen, terlebih Capres bukanlah pedagang.
Capres juga bukan sekedar prajurit, tetapi panglima perang yang turut
memikirkan strategi paling jitu, efisien dan efektif digunakan untuk
memenangkan perang di lapangan.
Visi -dari sepenglihatan
saya- selalu menjadi kalkulasi janji absolut yang diucapkan seolah-olah PASTI
tercapai. Itu, jujur saja berbahaya. Daya pikatnya terlampau luar biasa dengan
segala retorika yang diucapkan dengan berbusa-busa untuk sekedar memobilisasi
massa. Berbahaya karena akan, bukan lagi dipertanyakan, namun ditodong
keberhasilan absolutnya. Oleh siapa? Massa itu sendiri yang pernah dijanjikan
ini dan itu. Padahal peruntukkan visi bukan sekedar untuk mobilisasi, tapi
diperuntukkan sebagai kompas penunjuk arah proyeksi mobilitas vertikal naik.
Maka, Grand Narasi tentang visi
yang sekedar kalkulasi janji tanpa misi hanya akan menyulut aksi massa. Cepat
atau lambat.
Komentar
Posting Komentar